Ekonomi Mikro : Pasar Persaingan Monopolistik
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan
monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual
(produsen) yang menghasilkan produk yang coraknya bebeda satu sama lain. Model pasar persaingan monopolistik
diperkenalkan pertama kali pada tahun 1933 oleh Chamberlin dan Joan Robinson.
Pada dasarnya bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang berada di antara dua
bentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Hal inilah yang menyebabkan ciri- ciri pasar persaingan monopolistik mirip
dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli.
Penjual pada pasar monopolistik tidak
terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Contohnya adalah : sabun, shampoo,
pasta gigi, dan lain-lain. Meskipun fungsi semua pasta gigi sama yakni untuk
membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan
lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki
kemampuan untuk memengaruhi harga, kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk
sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki
ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya
adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang
stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia
masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga
bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan
menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka
mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh
terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam
pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.
Ciri - ciri Pasar Persaingan Monopolistik
Adapun ciri- ciri pasar persaingan
monopolistik adalah seperti di uraian berikut:
1) Terdapat banyak penjual (produsen).
Dalam pasar persaingan monopolistis ,
terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak seperti yang
terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat
banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan
tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain.
Dengan kata lain perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya.
Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit,
dibandingkandengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
2)
Karakteristik
barangnya berbeda.
Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting
untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar
persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan
sempurna seluruh perusahaan nyamemproduksi produk yang sama. Oleh karena itu
susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan produk
dari masing-masingperusahaan, karena perbedaan corak(different
product) pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu
product ,akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan
mana produk suatu
perusahaan dengan productperusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam
bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus ataupembungkusan
product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di
beli. Akibat dari berbagaimacam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan pasar
monopolistis ini tidak
bersifat barang penggantisempurna akan
tetapi ia bersifat barang
pengganti yang dekat.
3)
Penjual
mempunyai sedikit kemampuan mempengaruhi harga.
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu
perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi di
bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang
dihasilkan bersifat berbeda
corak (different product).
Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan
otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai product perusahaan satu dan kurang
menyukai produk perusahaan
yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap
memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga
barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut
ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan
penjualan barang tersebut, karnamasih banyak konsumen yang setia dengan produk
yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.
4) Penjual relatif mudah untuk masuk
kedalam pasar dan keluar dari pasar.
Apabila
ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan
monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar
oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:
1. Karena
modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2. Karena
perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan
barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada
masyarakat untuk mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan
harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5) Persaingan
dalam promosi penjualan sangat aktif.
Dalam
pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar
dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini
memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang
produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah
menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini
disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang
bersifat beda corak dengan barang yang sudah tersedia di
pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita
rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga (
non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam
rangka memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus
memberikan syarat penjualan yang menarik.
Faktor - faktor Yang Menyebabkan Terjadinya
Pasar Monopolistik
Faktor yang menyebabkan terjadinya pasar
monopolistik adalah sebagai berikut :
·
Ketidakpuasan
terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli.
·
Sumber
daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi
memiliki keunggulan yang berbeda.
·
Differensiasi
produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan
non harga.
Corak Pasar Persaingan Monopolistik
Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan
ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait
dalam corak pasar persaingan monopolistik.
1.
Efesiensi dan Diferensiasi Produksi
Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun
terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan
karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan.
Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk
menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap
perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi produk
yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan
hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan
keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan
keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan
bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat
pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya
karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.
2.
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan
yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena
dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Ketika
terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu
perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak
peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi
normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat
lagi dinikmati.
3.
Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga merujuk pada
upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik
lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga
bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan dengaan
diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan.
4.
Promosi Penjualan Melalui Iklan
Dalam
perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian
penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah
untuk tercapainya salah satu dari target-target berikut.
·
Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk
yang dihasilkan.
Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan
ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
·
Memberi tahu konsumen bahwa produk yang
dihasilkan merupakan produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk
mempertahankan kedudukannya di pasar.
5.
Distribusi pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar
persaingan monopolistik mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang.
Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal
pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain
untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh
keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan
lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi
dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat
bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.
Keuntungan dan Kerugian Pasar Monopolistik
Adapun keuntungan dan kerugian pasar
persaingan monopolistik :
a) Keuntungan pasar monopolistik
·
Banyaknya
produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
·
Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
·
Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
·
Pasar
ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
b) Kerugian pasar monopolistik
·
Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
·
Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
·
Pasar
ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
E. Contoh
Pasar Persaingan Monopolistik
Contoh pasar persaingan monopolistik adalah:
·
Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha
Ø Sepeda
motor keluaran Honda = irit
Matic : Beat, Vario
Bebek : Supra, Revo
Sport : Megapro
Ø Sepeda
motor keluaran Yamaha = bertenaga
Matic : Mio, Xeon
Bebek : Jupiter, Vega
Sport : Skorpio
·
Di atas adalah salah satu contoh pasar
persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha sama-sama produsen sepeda motor. Akan
tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang berbeda.
Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang
digunakan. Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya
tergantung pilihan konsumen.
0 komentar:
Post a Comment